Pastikan Semua Elemen Bekerja Sama, Pangkoarmada II Pimpin Rapat Rencana Penembakan Senjata Khusus TNI AL Tahun 2024

KOMANDONEWS.COM ==

JAKARTA // — Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo memimpin rapat pembahasan Rencana Garis Besar (RGB) Penembakan Senjata Khusus TNI AL Tahun 2024. Paparan tersebut disampaikan oleh Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II, Kolonel Laut (P) Rafael Dwinatu A.P., S.T., M.Tr.Hanla selaku Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penembakan Senjata Khusus TNI AL Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Pangkoarmada II pada Rabu (27/11).

Rapat ini membahas secara rinci aspek teknis dan taktis dari Rencana Penembakan Senjata Khusus TNI AL, seperti Rudal Exocet MM-40-B3, Torpedo Blackshark (Kepala Latihan), Torpedo Counter Measure (TCM) dari kapal permukaan dan kapal selam, serta sistem artileri roket RM-70 Grad Marinir. Seluruh kegiatan ini akan dirangkai dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) II TA 2024, yang menjadi salah satu agenda puncak dalam Peringatan Hari Armada RI Tahun 2024.

Dalam arahannya, Pangkoarmada II menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan detail untuk memastikan seluruh pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai standar operasi dan protokol keamanan. “Rencana ini tidak hanya menjadi bentuk kesiapan operasional TNI AL, tetapi juga mencerminkan kemampuan dan profesionalisme kita dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia. Untuk itu semua elemen harus bekerja sama untuk memastikan suksesnya latihan ini,” ujar Laksamana Muda TNI Ariantyo.

Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan skenario Perang Laut Gabungan, sekaligus menguji kemampuan tempur unsur-unsur kapal permukaan, kapal selam, pesawat udara, pasukan Marinir dan dukungan pangkalan sebagai bagian integral dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL. Tidak hanya itu, Latopslagab II TA 2024 juga akan memperlihatkan integrasi sistem persenjataan modern TNI AL dengan kekuatan tempur lainnya, sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya gentar pertahanan maritim Indonesia.

Dansatkor Koarmada II Kolonel Laut (P) Rafael, menyampaikan bahwa latihan ini akan menjadi wujud nyata kesiapan TNI AL dalam menghadapi ancaman dan tantangan tugas di laut. “Kami telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya, mulai dari prosedur teknis dan taktik tempur, hingga dukungan logistik, demi kelancaran pelaksanaan latihan ini,” ungkapnya.

Penembakan Senjata Khusus TNI AL ini akan menjadi simbol kekuatan dan kesiapan TNI AL dalam menghadapi tugas-tugas pertahanan negara di masa depan. Dengan latihan yang menyeluruh, diharapkan TNI AL mampu memelihara stabilitas dan keamanan maritim di kawasan, serta menunjukkan kemampuan tempur yang handal di kancah internasional.

Tw1/ red

PANGLIMA 1
media online natal 2024

Komentar