Komandonews.com,Palembang – Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M menghadiri Rapat Koordinasi Aktivasi Posko Pengendalian Karhutla, bertempat di Griya Agung Jl. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I Kota Palembang, Kamis (25/7/2024).
Berdasarkan data dari BMKG Prov. Sumsel, sampai dengan 20 Juli 2024 sebagian besar Wilayah Sumsel mengalami hari tanpa hujan dengan kategori pendek (6-10 hari). Hari tanpa hujan (HTH) mulai meluas sejak 11 Juli 2024 seiring menurunnya potensi pertumbuhan awan dengan menguatnya angin timuran. Puncak kemarau diprakirakan pada akhir Juli hingga Agustus 2024.
Pada paparannya Kasi Ops Karem 044/Gapo Kolonel Inf Syafruddin mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di Prov. Sumsel setiap tahunnya menjadi ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat khususnya di siklus 4 tahunan (tahun 2015, 2019 dan 2023) yang menimbulkan banyak kerugian baik aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan lingkungan.
Kebakaran hutan dan lahan sebagian besar karena ulah manusia yang membuka lahan dengan cara membakar, karena cepat dan murah. Disamping itu banyak lahan terlantar yang rentan kebakaran.
“Sinergitas antar stakeholder dan instansi-instansi terkait sangat diperlukan dalam penanganan karhutla di Wil. Sumsel,” ungkapnya.
“Potensi kerawanan Karhutla dengan kategori wilayah rawan berada di Kabupaten OKI, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Muba, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Muratara,” lanjutnya.
“Korem 044/Gapo melaksanakan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Wil. Prov. Sumsel dilaksanakan secara serentak dengan titik berat desa rawan karhutla dalam rangka mendukung tugas pokok Prov. Sumsel,” tambahnya.
“Operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Wil. Prov. Sumsel dilaksanakan dengan tiga tahapan, yaitu tahap mitigasi, tahap penindakan dan tahap pemulihan,”
Kasi Ops melanjutkan, “Prov. Sumsel menyiapkan 9.664 orang personil terdiri dari Satgas BPBD Provinsi dan Kabupaten, TNI AD, Polri, Manggala Agni, Lanud Palembang, Polhut, Pol PP, KTPA (kelompok tani peduli api), MPA (masyarakat peduli api), RPK Perkebunan dan RPK HTI,”.
“Disiapkan juga 1.106 Posko Karhutla, 95 unit Damkar, 91 Pompa Selang, 19 tangki suplay 19, serta dukungan peralatan pemadam dari RPK perusahaan, RPK HTI, dukungan helikopter bantuan BNPB RI berupa Helikopter Patroli dan Helikopter Water Bombing,”.
“Dengan diadakannya Rakor ini, diharapkan setiap bagian memahami tugas masing-masing sesuai SK Gubernur, dan ditindaklanjuti. Juga melaksanakan kegiatan pencegahan dengan cara mengimbau dan mengedukasi masyarakat.” pungkasnya.
Disampaikan Pj. Gubernur Sumsel Bapak Elen Setiadi pada Rakor tersebut, “Kami berterimakasih kepada semua pihak, atas atensinya. Dari pengalaman sebelumnya, kita akan lakukan antisipasi jangka pendek yaitu pencegahan dan antisipasi pemadaman. Dan juga antispasi jangka panjang, dengan pembangunan DAM, kanal, penyedian embung dsb,”.
“Untuk jajaran di lapangan, agar segera melakukan pengecekan dan dilaporkan kepada instansi masing-masing, sehingga kesiapsiagaan kita lebih cepat dan lebih awal,” ujar Pj. Gubernur.
“Kerjasama antar institusi agar ditingkatkan, Bapak Ibu yang ditugaskan pada Satgas ini kiranya tidak pecah konsentrasi. Tetap pada penanganan Karhutla tanpa mengabaikan agenda nasional maupun daerah.” katanya.
Reporter:Salim
penrem 044/Gapo Palembang
Komentar