komandoNews.com
Singapura – Guna meningkatkan profesionalisme dan kesiapan dalam operasi penyelamatan kapal selam, delegasi TNI Angkatan Laut (TNI AL) turut berpartisipasi sebagai observer dalam Pacific Reach Submarine Rescue Exercise 2025 yang digelar pada 15–29 September 2025 di Singapura.
Latihan multilateral yang rutin digelar setiap tiga tahun sekali ini diadakan secara bergantian oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Australia, dan Jepang. Tujuannya adalah memperkuat kerja sama, interoperabilitas, serta memastikan kesiapan sistem penyelamatan kapal selam dalam menghadapi situasi darurat di bawah laut.
Dalam latihan kali ini, sejumlah aset kapal selam dan kapal penyelamat (rescue ship) turut terlibat, antara lain kapal selam RSS Invincible (Singapura), ROKS Shin Dol-seok (Korsel), JS Kuroshio (Jepang), serta tiga kapal penyelamat yakni MV Swift Rescue (Singapura), JS Chiyoda (Jepang), dan INS Nistar (India).
TNI AL mengirim dua perwira sebagai observer, yaitu Mayor Laut (P) Khoirul Hadi dan Mayor Laut (P) Hudha Dwi Saputro dari Satuan Kapal Selam Koarmada II. Keduanya hadir bersama para observer dari negara sahabat, seperti Malaysia, Vietnam, Australia, Thailand, China, Spanyol, Italia, Turki, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Inggris, serta perwakilan JFD (pabrikan rescue system) dan ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office).
Para observer berkesempatan menyaksikan secara langsung operasional peralatan di kapal penyelamat hingga proses evakuasi awak kapal selam.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan harbour phase, termasuk simulasi evakuasi medis menggunakan escape suit MK 11. Selanjutnya, latihan berlanjut ke sea phase yang mencakup serial Photoex, operasi ROV (Remotely Operated Vehicle), hingga simulasi penyelamatan dengan Submarine Rescue Vehicle (SRV) yang menempel pada hatch kapal selam.
Pacific Reach 2025 ditutup dengan closing ceremony pada 29 September 2025. Partisipasi TNI AL tidak hanya memperkuat diplomasi militer, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam peningkatan kompetensi, kesiapan, serta jejaring internasional di bidang operasi penyelamatan kapal selam.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan komitmennya mendorong transformasi TNI AL melalui modernisasi alutsista, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penguatan doktrin dan organisasi.

“Laut adalah ruang hidup bangsa sekaligus fondasi utama pertahanan nasional yang harus dijaga dengan inovasi dan ketangguhan,” tegasnya.
#TNIPrima
#TNIRakyat
#IndonesiaMaju
Komentar